Pengertian
Representasi Pengetahuan : logika proposisi
Representasi yang dimaksudkan untuk menangkap
sifat-sifat penting problema dan membuat informasi tersebut. Dan dapat diakses
oleh prosedur pemecahan permasalahan. Bahasa representasi harus dapat membuat
seorang pemogram mampu mengekspresikan pengetahuan yang diperlukan untuk
mendapatkan solusi permasalahan.
Banyak cara untuk mempresentasikan
pengetahuan (fakta) dalam program AI. Ada 2 entiti yang perlu diperhatikan
,yaitu:
1.
Fakta : Kejadian
sebenarnya. Fakta inilah yang akan di representasikan
2.
Representasi dari fakta. Dari representasi ini ,maka akan
dapat memanipulasinya
Logika dan Set Jaringan
Representasi pengetahuan dengan symbol logika
merupakan bagian dari penalaran eksak.Merupakan bagian yang paling penting
dalam penalaran adalah mengambil kesimpulan dari premis. Dan Logika
dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles (abad ke 4 SM) didasarkan pada silogisme,
dengan dua premisdan satu konklusi.
Contoh :
– Premis : Semua wanita adalah makhluk hidup
– Premis : Milan adalah wanita
– Konklusi : Milan adalah makhluk hidup
Cara lain merepresentasikan pengetahuan
adalah dengan Diagram Venn.
Diagram Venn merepresentasikan sebuah
himpunan yang merupakan kumpulan objek. Objek dalam himpunan disebut elemen.
A ={1,3,5,7} , B = {….,-4,-2,0,2,4,…..}
, C = {pesawat, balon}
Symbol epsilon ε menunjukkan bahwa suatu
elemen merupakan anggota dari suatu himpunan, contoh : 1 ε A . Jika suatu
elemen bukan anggota dari suatu himpunan maka symbol yang digunakan ∉, contoh : 2 ∉ A.Jika suatu
himpunan sembarang, misal X dan Y didefinisikan bahwa setiap elemen X merupakan
elemen Y, maka X adalah subset dari Y, dituliskan : X ⊂ Y atau Y ⊃ X.
Operasi-operasi Dasar dalam Diagram Venn:
– Interseksi (Irisan)
C = A ∪ B C = {x ∈ U | (x ∈ A) ∨ (x ∈ B)}
Dimana : ∪ menyatakan gabungan himpunan operator
logika OR
A’ = {x ∈ U | ~(x ∈ A) }
Dimana : ’ menyatakan komplemen himpunan ~
operator logika NOT
Logika Proposisi
Suatu Proposisi merupakan suatu statemen atau
pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE). Dalam
Propositional Logic fakta dilambangkan dengan simbol misalnya P, Q dan R.
Lambang-lambang tersebut dihubungkan dengan relasi-relasi logika
Contoh Logika
Proposisi :
Contoh Proposisi
|
Nilai
|
Ibukota Jawa Timur adalah Surabaya
|
TRUE
|
100 > 90
|
TRUE
|
Mata uang Indonesia adalah Dollar
|
FALSE
|
Contoh
2 :
P : Ani anak yang cerdas
Q : Ani rajin belajar
R : Ani akan menjadi juara kelas
S : Ani makannya banyak
T : Ani istirahatnya cukup
• Kalimat yang terbentuk :
- Ani anak yang cerdas
- Jika ani anak yang cerdas dan ani rajin
belajar,maka ani akan menjadi juara kelas
- Jika ani makannya banyak atau ani
istirahatnya cukup, maka ani rajin belajar
- Ani istirahatnya cukup
Setelah dilakukan konversi ke bentuk CNF,
didapat :
• Fakta ke-2 : Ani tidak cerdas atau ani
tidak rajin belajar atau ani akan menjadi juara kelas
• Fakta ke-3 : Ani tidak makan banyak atau
ani rajin belajar
• Fakta ke-4 : Ani tidak cukup istirahat atau
ani rajin belajar
Logika Predikat Order Pertama
Disebut juga kalkulus predikat, merupakan
logika yang digunakan untuk merepresentasikan masalah yang tidak dapat
direpresentasikan dengan menggunakan proposisi.
Logika predikat dapat memberikan representasi
fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well form).
Syarat-syarat symbol dalam logika predikat :
–himpunan huruf, baik huruf kecil maupun huruf
besar dalam abjad.
–Himpunan digit (angka) 0,1,2,…9
–Garis bawah “_”
–Symbol-simbol dalam logika predikat dimulai
dengan sebuah huruf dan diikuti oleh sembarang rangkaian karakter-karakter yang
diijinkan.
–Symbol-simbol logika predikat dapat
merepresentasikan variable, konstanta, fungsi atau predikat
Konstanta: objek
atau sifat dari semesta pembicaraan. Penulisannya diawali dengan huruf kecil,
seperti : pohon, tinggi. Konstanta true(benar) dan false(salah)
adalah symbol kebenaran (truth symbol).
•Variable : digunakan untuk merancang
kelas objek atau sifat-sifat secara umum dalam semesta pembicaraan.
Penulisannya diawali dengan huruf besar, seperti : Bill, Kate.
•Fungsi : pemetaan (mapping) dari satu
atau lebih elemen dalam suatu himpunan yang disebut domainfungsi ke
dalam sebuah elemen unik pada himpunan lain yang disebut rangefungsi.
Penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Suatu ekspresi fungsi merupakan
symbol fungsi yang diikuti argument.
•Argumentadalah elemen-elemen dari
fungsi, ditulis diapit tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma.
•Predikat: menamai hubungan antara nol
atau lebih objek dalam semesta pembicaraan. Penulisannya dimulai dengan huruf
kecil, seperti : equals, sama dengan, likes, near.
•Contoh kalimat dasar :
teman(george,allen)
teman(ayah_dari(david),ayah_dari(andrew))
dimana
:
argument : ayah_dari(david) adalah george
argument : ayah_dari(andrew) adalah allen
predikat : teman
Tautologi, Kontradiksi dan Contingent
Tautology adalah suatu bentuk kalimat yang
selalu bernilai benar, tidak peduli dengan kalimat-kalimat penyusunnya/premis.
kontradiksi suatu bentuk kalimat yang selalu
bernilai salah/ false tidak peduli dengan kalimat kalimat penyusunnya. Dalam
table kebenaran, suatu tautology pada semua barisnya bernilai benar, begitupun
kontradiksi pada semua barisnya bernilai salah.
Jika pada semua nilai kebenaran bernilai True
dan False maka disebut dengan formula campuran/Countingent.
COntoh :
•
Tunjukkan bahwa P ˅ (~P)
adalah tautologi
Penyelesaian :
[endif]
P
|
(~P)
|
P ˅ (~P)
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
•
Tunjukkan bahwa (p ˅ q)˅ [(~p)˄(~q)] adalah
tautology
p
|
Q
|
~p
|
~q
|
p˅q
|
(~p)˄(~q)
|
(p ˅ q)˅ [(~p)˄(~q)]
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
•
Tunjukkan bahwa (p ˅ q)˄ [(~p)˄(~q)] adalah
kontradiksi !
p
|
Q
|
~p
|
~q
|
p˅q
|
(~p)˄(~q)
|
(p ˅ q)˄ [(~p)˄(~q)]
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
•
Tunjukkan bahwa [(p˄q)=>r]=>p kontingen
!
P
|
Q
|
R
|
P˄q
|
[(p˄q)=>r
|
[(p˄q)=>r]=>p
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
Resolusi pada
Logika Proposisi
Menggunakan resolusi yaitu suatu
teknik pembuktian yang lebih efisien, sebab fakta-fakta yang akan dioperasikan
terlebih dahulu dibawa ke bentuk standar yang sering disebut dengan nama
klausa.Pembuktian suatu pernyataan menggunakan resolusi ini dilakukan dengan
cara menegasikan pernyataan tersebut, kemudian dicari kontradiksinya dari
pernyataan-pernyataan yang sudah ada.
Algoritma konversi ke bentuk klausa :
•
1. Eliminir
a → b menjadi ¬ a v b
•
Reduksi skope dari ¬ sebagai berikut
:
¬ (¬ a ^ b) ¬ a v ¬ b
¬ (¬ a v b) ¬ a ^ ¬ b
¬ x : P(x) x : ¬ P(x)
¬ x : P(x) x : ¬ P(x)
•
Standarisasi variable sehingga semua
qualifier ( & ) terletak pada suatu variable yang unik
x : P(x) v x : Q(x) menjadi
x : P(x) v x : Q(y)
•
Pindahkan semau qualifier ke depan
tanpa mengubah urutan relatifnya
•
Eliminasi qualifier “ ”
x : y : P(y, x) menjadi
x : P ( S(x), x)
•
Buang semua prefix qualifier “ ”
•
Ubah menjadi conjunction of
disjunctiuon :
(a ^ b) v c (a v b) ^ (b v c)
1
Bentuk klausa untuk tiap-tiap bagian
konjungsi
2
Standarisasi variable di tiap klausa
– Resolusi pada Logika Predikat
Resolusi pada logika predikat pada
dasarnya sama dengan resolusi pada logika proposisi, hanya saja ditambah dengan
unifikasi.Pada logika predikat, prosedur untuk membuktikan pernyataan P dengan
beberapa pernyataan F yang telah diketahui, dengan menggunakan resolusi, dapat
dilakukan melalui algoritma sebagai berikut :
1.
Konversikan semua proposisi F ke
bentuk klausa
2.
Negasikan P, dan konversikan hasil
negasi tersebut ke bentuk klausa. Tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada
pada langkah 1
3.
Kerjakan hingga terjadi kontradiksi
atau proses tidak mengalami kemajuan :
a) Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent
b) Bandingkan (resolve) secara bersama-sama. Klausa hasil resolve tersebut
dinamakan resolvent. Jika ada pasangan literal T dan ¬T2 sedemikian
hingga keduanya dapat dilakukan unifikasi, maka salah satu T1 dan T2 disebut
sebagai complementary literal. Jika ada lebih dari 1 complementary literal,
maka hanya sepasang yang dapat meninggalkan resolvent
c)Jika resolvent berupa klausa kosong, maka ditemukan kontradiksi. Jika
tidak, tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada
•
Diskusikan dengan memberikan contoh
pembuktian dengan resolusi.
Contoh kasus :
Misalkan terdapat
pernyataan-pernyataan sebagai berikut :
1
Andi adalah seorang mahasiswa
2
Andi masuk Jurusan Elektro
3
Setiap mahasiswa elektro pasti
mahasiswa teknik
4
Kalkulus adalah matakuliah yang sulit
5
Setiap mahasiswa teknik pasti akan
suka kalkulus atau akan membencinya
6
Setiap mahasiswa pasti akan suka
terhadap suatu matakuliah
7
Mahasiswa yang tidak pernah hadir
pada kuliah matakuliah sulit, maka mereka pasti tidak suka terhadap matakuliah
tersebut
8
Andi tidak pernah hadir kuliah
matakuliah kalkulus
Maka harus terlebih dahulu diubah ke
dalam bentuk klausa sebagai berikut :
1
mahasiswa (Andi)
2
Elektro (Andi)
3
¬ Elektro
(x1) v Teknik (v1)
4
sulit (Kalkulus)
5
¬ Teknik
(x2) v suka (x2, Kalkulus) v benci (x2, Kalkulus)
6
suka (x3, f1 (x3))
7
¬
mahasiswa (x4) v ¬ sulit (y1) v hadir (x4, y1) v ¬ suka (x4, y1)
8
¬ hadir
(Andi, Kalkulus)
daftar
pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar