Jurnal Ke-1
Judul : Self Assessment Service Design Pada PT. Dinustek Menggunakan Framework ITIL V.3
Studi Kasus : Pelayanan Pengadaan Fasilitas Hotspot di Universitas Dian Nuswantoro
link jurnal : http://eprints.dinus.ac.id/13530/
oleh : Muhammad Gofa Surfilianto
Penyediaan fasilitas hotspot yang diberikan
untuk Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa sebagai penunjang untuk meningkatkan
kinerja dosen dalam melakukan aktifitas mengajar di lingkungan kampus, dan
sebagai fasilitas yang dapat menunjang mahasiswa dalam melakukan aktifitas
belajar di lingkungan kampus. Implementasi ITIL pada perusahaan umumnya
dilakukan dengan cara mengevaluasi seluruh komponen/perangkat yang berkaitan
dengan TI, terutama divisi TI pada perusahaan tersebut.
Dalam
pelaksanaan sebagai perusahaan yang menyediakan layanan teknologi informasi di
lingkungkan Universitas Dian Nuswantoro, PT. Dinustek mengalami kendala pada
pemberian layanan teknologi informasi yang masih belum maksimal dalam
memberikan fasilitas layanan untuk mahasiswa, dosen dan pegawai di lingkungan
Universitas Dian Nuswantoro seperti kurangnya titik hotspot sebagai
fasilitas mahasiswa untuk mencari bahan materi kuliah dan fasilitas internet
yang disediakan kampus masih relatif lambat. Hal itu dapat di lihat pada waktu
input Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa masih banyak yang merasa belum puas
untuk fasilitas internet yang disediakan oleh PT. Dinustek.
Hasil
Penelitian
Pada hasil
analisa Service Level Management, Proses Pre-Reuisets, Proses Capability, dan
Management Information pada PT. Dinustek sudah memenuhi standar ITIL. Sedangkan
untuk proses Product memerlukan peningkatan pada proses dokumentasi layanan dan
komponen perusahaan dalam menjalani proses bisnis dan Customer Interface
membutuhkan perbaikan dalam proses pemantauan kepusasan pelanggan dalam
menggunakan layanan yang diberikan .
Pada hasil
analisa proses Availability Management, proses Pre-Requisites, Products, dan
Management Information pada PT.Dinustek sudah memenuhi standar ITIL. Sedangkan
untuk Process Capability membutuhkan peningkatan dalam proses prosedur
operasional dalam kegiatan penerimaan sumberdaya, dan Customer Interface
membutuhkan peningkatan dalam pemantauan tren kepuasan pelanggan agar dapat
memenuhi standar ITIL.
Pada hasil
analisa proses Capacity Management, proses Pre-Requisites, Process Capability,
Products, dan Management Information pada PT. Dinustek sudah memenuhi standar
ITIL. Seadangkan untuk proses Customer Interface membutuhkan perbaikan dalam
pemberian informasi survei pelanggan ke dalam agenda peningkatan pelayanan
untuk mengukur kepuasan pelanggan dalam menggunakan pelayanan perusahaan agar
proses tersebut dapat sesuai dengan standar ITIL.
Kesimpulan
Dari hasil
analisis Service Design menggunakan framework ITIL V.3 pada perusahaan
PT. Dinustek dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut :
Penerapan
Service Design menggunakan Framework ITIL V.3 dapat diimplementasikan
pada proses bisnis pada perusahaan PT. Dinustek dengan melakukan analisa
Service Catalog Managament, Service Level Management, Availability Management,
Capacity Management, IT Service Continuity Management, Information Security
Management, dan Supplier Management.
Hasil
analisa Self Asessment meliputi analisa IT Service Continuity, Service
Level Management, Availability Management, dan Capacity management digunakan
untuk pengambilan keputusan dalam proses pengambilan keputusan dalam penyediaan
layanan teknologi informasi.
Strategi
yang dibuat oleh perusahaan untuk meningkatkan prosentasi tingkat kepuasan
mahasiswa, dosen, dan pegawai
dengan cara
mempertahankan integrasi eksternal ada IT Service Continuity Management, Strategi
untuk memertahankan kemampuan proses pada service level management,
Mempertahankan management informasi pada strategi availability management, dan
mempertahankan kemampuan proses pada strategi capacity management.
2. Jurnal ke-2
Judul :
KERANGKA PEMILIHAN
PERANGKAT LUNAK SERVICE DESK SEBAGAI REKOMENDASI IMPLEMENTASI ITSM
Link Jurnal : ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/download/55/50
Oleh : Retno Yunitasari
Informasi teknologi informasi service management (ITSM) yg
merupakan patokan dalam mengelola teknologi informasi lebih mengfokuskan pada
kualitas layanan dari teknologi agar memiliki hubungan yang baik dengan user
sehingga tidak hanya sebatas teknologi dan organisasi internal yang di utamakan
dan dari sekian banyak kerangka kerja untuk ITSM yang paling banyak di gunakan
yaitu ITIL. ITIL adalah dokumentasi best praite ITSM yang kompretensif dan
konsisten ITIL yang luas menggambarkan keseluruhan ITSM dalam beberapa modul. Dan
ITIL dapat diterapkan dalam organisasi yang kecil maupun besar. Dari berbagai
referensi menyarankan implementasi
service desk sebagai modal yang tepat untuk mengimplementasikan ITSM dalam
persediaan layanan TI.
Alasan penerapan service management menurut ITIL adalah
untuk mengarahkan organisasi IT service provider untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas IT sembari meningkatkan kualitas service terhadap bisnis sesuai
biaya yang disediakan.
Berikut ini beberapa peran dan manfaat teknologi bagi service derk menurut ITIL dan dema Knapp
1.
Informasi mudah di akses dan akurat2. Respon terhadap castemer dapat padat lebih cepat
3. Peran dan fungsi spm ali dapat di optimalkan, dll
Metode pemilihan yang dilakukan memakai langkah-langkah dari
Denna Knap yaitu pendefisian tujuan, pendefisian kebutuhan, pembobotan
kebutuhan, identifikasi kandidat vendor, evaluasi kandidat vendor, evaluasi finalis,
dan membuat keputusan final Sehingga ditemukan dua vendor yang paling sesuai
dengan yang dibutuhkan. Yaitu Request Tracker (RT) dan Open Ticket Request
System (OTRS). Dari hasil yang diperoleh, OTRS memiliki keunggulan
dibanding RT baik dari segi kelengkapan modul maupun fitur-fiturnya. OTRS
sesuai digunakan untuk sistem yang kompleks dan butuh keunggulan yang tinggi
karena OTRS telah "ITIL V3 complaint" jadi akan memudahkan untuk
organisasi yang mempunyai rencana dalam pengimplementasian ITSM dalam
organisasi TInya.Dalam rangka pengimplementasian ITSM yang mudah dan akurat
bagi para pengguna maka dilakukan pengujian terhadap beberapa vendor perangkat
lunak service desk.
3. Jurnal Ke- 3
Judul :
RANCANGAN
INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT MENGGUNAKAN INFORMATION TECHNOLOGY
INFRASTRUCTURE LIBRARY (Studi Kasus: STMIK AMIKOM Purwokerto)
Oleh : Auliya Maharani
IT Service Management (ITSM)
digunakan untuk meningkatkan efisensi pelayanan teknologi informasi kepada
pengguna yang terdapat dalam framework information technology infrastructure
library.sedangkan kinerja IT Infrastrukture Library (ITIL) merupakan best
practice yang bertujuan meningkatkan efisiensi operasional TI dan kualitas
pelanggan. ITIL adalah fungsi TI sebagai pengatur sebuah penetapan dalam IT
Service Management.
Alur Framework IT Infrastructure
Library adalah sebagai berikut :
a.
Planning To Implement Service Management
Tujuan
organisasi sebagai tjuan yang akan dicapai dari organisasi
b.
Business Perspective
Bisnis
dirumuskan dalam data rencana strategis yang dibuat untuk jangka pendek sampai
dengan jangka panjang
c.
Assement
Dari hasil
pengumpulan data mencari tingkat maturity level penggunaan IT yang telah
diterapkan hasil perhitungan tidak dijadikan sebagai alat untuk merancang IT
Service Management
d.
Service Delivery
Service
Delivery adalah domain yang akan digunakan untuk merancang IT service
Management terdapat proses-proses yang akan digunakan Service Level
Management,Availability Management,Financial Management,capacity Management dan
continuity Management. Tahap ini merupakan tahapan pelayanan IT yang
aktivitasnya dilakukan secara periodic
e.
Service Support
Domain IT
Service Management yang akan digunakan untuk membangun IT service Managemenr
selain dari service Delivery adalah service support yang juga memiliki proses
kerja yang akan digunakan untuk menganalisi dan merancang yaitu incident
management,problem management,configuration management,release management dan
change management. Tahap ini merupakan tahapan sebagaimana pelayanaan IT yang
akivitasnya dilakukan setiap hari.
IT Service Management
a.
Service Level Management
service level management dalam service level
agreement pada bagian IT merupakan proses yang menjadikan kekurang dari sistem
yang sudah ada.
b.
Financial Management
Financial
management penerapan teknologi informasi dan sistem informasi dengan tahapan
penentuan anggaran pada setiap dari bagian IT yang diajukan ke bagian keuangan
lalu dilakukan realisasi anggaran pada setiap periode atas pengajuan anggaran
yang telah disetujui.
c.
Capacity management
Dengan
adanya capacity plan barkaitan dengan penambahan fitur atau perubahan system
informasi maupun pengadaan atau peniadaan teknologi yang digunakan.
d.
Continuity Management
Continuity
management belum dilakukan secara maksimal karena belum adanya divisi khusu
yang focus pada pengembangan IT. Untuk permbaiki hal tersebut perlu penrapan continuity management yang sesuai dengan
ITIL.
e.
Availability Management
Availability
management dengan aturan ITIL yaitu Reactive Acivities adalah proses monitoring
measuring analysis dan analisis permasalahan yang mempengaruhi layanan yang
ada.
f.
Incident Management
Incident
merupakan pemulihan kegagalan yang harus ditangani selain yang sudah ditangani
dalam standar normal
g.
Problem Management
Prolem
management sudah diterapkan kepada pengguna system informasi dengan menambahkan
rancangan pesan eror
h.
Configuration management
Configuration
management basis data(CMDB) digunakan sebagai alat yang mebhasilkan tidak hanya
sekedar infomasi terkait dengan detail-detail komponen yang digunakan untuk
mengatur IT service tetapi juga melakukan pendataan atas pemindahaan,perawatan
dan mendata laporan atas masalah yang ada pada komponen IT service.
i.
Change Management and Release Management
Change
management dan release management sebgai berikut change and release schedule
jika ada pengajuan incident maka change management yang akan mengidentifikasi
umtuk melakukan perunahan dan melalui prosedur persetujuan jika disetuji makan
akan berlanjut ke release management
Anggota Kelompok :
Muhammad Gofa Surfilianto (171114271)
Retno Yunitasari (19114114)
Auliya Maharani (11114843)