MANUSIA DAN
KEGELISAHAN
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati
maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak
sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke
depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang
kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan
lain-lain.
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun
ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan
kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila
kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah
karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Contoh:
Bila
ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung
meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan
karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa
hak orang sekaligus. misalnya
hak hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan, hak kemerdekaan hid up, dan mungkin
hak nama baik.
USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari
diri kna scndiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan
dapat kita atasi.
Contoh
Dokter
yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit,
justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya.
Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi
keluarganya yang sakit, karena ia merasa
khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus
bersikap seperti menghadapi pasien yang
bukan keluarganya.
Cara
lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam
mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan
sedikit pemikiran; pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri kita sendiri
(introspeksi). akibat yang paling buruk yang bagaimanakah
yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi,
apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan olch kecernasan tersebut dan bila
kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena
tidak semua pengalaman di dunia ini
menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati
niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang
ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk
mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita
memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita pasrahkan nasib
kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus
percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih,
Maha penyayang dan Maha Pengampun.
KETERASINGAN
Keterasingan
berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar
asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal
orang. sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain. atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan
dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau
terpisah dari yang lain.
Terasing atau
keterasingan adalah bagian hidup manusia.
Sebentar atau lama orang pemah
mengalami hidup dalarn keterasingan, sudah
tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda
satu sarna lain.
Yang menyebabkan orang berada
dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri
seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan
keonaran dalam masyarakat,
sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh
nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta,
nama baik, martabat, harga diri orang lain.
Karena itu orang yang berbuat itu dibenci oleh
masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya
mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang,
sombong.
Keterasingan
dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun
oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku.
Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan
orang lain lagi atau membuat gelisah orang
lain. dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat
memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan
nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin
dapat terjadi apabila orang itu terasing
yang membuat ia gelisah.
Keterasingan
yang dipaksakan oleh manusia lain dalam
masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan,
tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan
mengisolasi di pelaku. Apabila dengan
perilaku masyarakat ini masih tidak
mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan
oleh istitusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.
Orang
yang bersikap angkuh, sombong. besar
kepala, tidak menghonnati orang lain selalu
akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku
semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh
masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh
nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan
orang angkuh, sombong. dan tidak menghonnati orang
lain. Karena itu ia dibenci orang lain. sehingga
membuat ia dalam keterasingan.
Dalam
karya sastra Abdul Muis yang berjudul
“Salah Asuhan”, Hanafi yang
berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh,
tak menghonnati orang lain. Ia menganggap
rendah dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga
ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh masyarakat
sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci dan
dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan
teman-temannya. Ini terbukti ketika ia bersama istrinya
Corrie de Busye mengadakan pesta makan malam di rumahnya
di Jakarta. dengan mengundang
teman-temannya tetapi yang diundang
hanya ternan-ternan tamatan sekolah di Negeri Belanda
Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh teman-temannya. sehingga tak
seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan
Corrie istrinya dalam keterasingan.
Kekurang
yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat
keterasingan. Dalam hal ini bukan
masyarakat yang membuat orang itu terasing.
melainkan dirinya sendiri karena ketidak
mampuan atau karen
KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi
yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti
merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang pemah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup
manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada
mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab
teIjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam
hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih
senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan
sebagainya. la lebih senang hidup sendiri.
Contoh
Pangeran Sidharta
meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian dan
ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi
keadaan istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan,
maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi,
mencari hakekat hidup.
Bila kita perhatikan
sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu
serupa tetapi tidak sarna, namun ada hubungannya. Beda
antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong. angkuh,
kaku, keras kepala, sehingga dijauhi ternan-ternan sepergaulan. Karena
ternan-ternan menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing. terpencil
dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap
rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan
orang yang bersikap sombong. Orang yang
bersikap rendah diri, pemalu, minder. merasa dirinya
kurang berharga dibanding orang lain. maka orang itu lebih suka
menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya
kesepian.
KETIDAKPASTIAN
Ketidak
pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang
jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti,
tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya
tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh
berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian
tentang lulus atau tidak dalam ujian
sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah.lulus atau tidak lulus ujian sarjana
akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya.
Ketidakpastian ini akan merugikan. karena status dari
karir itu terancam.Karena ketidakpastian itu status
yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang,
berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang
yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi
mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang
lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang barn.
Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar.
Mereka menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan
gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa,
yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya
tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh:
Seorang pedagang yang maju pesat, pada
suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu
tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
lalah rasa ketakutan yang tak
terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui
sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
lalah adanya keragu-raguan tentang apa
yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh:
a.Keinginan untuk mengambil barang
(mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin
membeli, mampu juga dia (kleptomania)
b.Keinginan minum minuman keras. Orang
itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan
minumnya tak dapat dibendung.
4. Histeria
lalah neorosa jiwa yang disebabkan
oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani
anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya
dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak
mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung
bertanya siapa itu ? .. itu kan bukan Kang
Bakri !” semua orang yang ditanya diam.
Akhimya dia berteriak histeris lalu pingsan (film
orang-orang laut)
5. Delusi
Menunjukkan pikiran
yang tidak beres, karena berdasarkan
suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak
ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada
tiga macam, yaitu :
a. Delusi persekusi
: menganggap keadaan sekitamya jelek.
Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak
mau mengenal tetangga kiri kanan karena
menganggap jelek.
b. Delusi keagungan
: menganggap dirinya orang penting dan
besar. Orang seperti itu biasanya gila
honnat Menganggap orang-orang disekitamya
sebagai orang-orang tidak penting. Akhimya semua
orang menjauhi juga.
c. Delusi melancholis : merasa
dirinya bersalah, hina,
dan berdosa. Hal ini dapat
mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements,
hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak
terkuasa lagi.
Contoh:
Pak Joyo orang kampung pada
suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta
kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat
dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa
menjawab, mulutnya gemetar. Akhimya jaksa
tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
6. Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa
rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga
berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinai orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya,
sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu
menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu
dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat
menahan rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tenentu
seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. lni
nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu
makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan
darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan
gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau
berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan
menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak
mau berbicara, diam seribu bahasa, tennenung,
menyendiri.
Contoh:
Dalam liburan, seperti
biasa Samsulbahri pulang ke kampungnya,dan biasa pula setiap pulangnya
Samsul bennain ke rumah Nurbaya, bekas pacamya. Kedatangan Samsul di
rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya. Pada saat itu terketahuilah
Samsulbahri oleh Datuk Maringgih, suami Nurbaya.
Melihat itu Samsul bahkan menghamtam si tua
bangka itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu
terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah Nurbaya keluar
melihat kejadian itu gemetar, jatuh terus
meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli )
USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang
yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau
kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya.Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah
diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila
hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah
diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila
penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan
dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut
bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang
takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena
dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang
yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang
kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andai
kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena
pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitamya dan dirinya
sendiri.
Manusia Dan Penderitaan
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan
dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau
menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang
tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau
lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas
komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan
pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan,
tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi
alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat
kehujanan membuat kedinginan.
Ada
pula penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena dihina, sedih
karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan
karena tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul
dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau
dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau
sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada
tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena
putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut
sakit.
Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi
pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu
kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan
bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana yang
dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara
reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga
dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Penderitaan Dan Sebabnya
Penderitaan
dapat muncul dari berbagai sebab. Penyebab tesebut kadang datang tak terduka.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya. Penderitaan
ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan
nasib buruk itu manusia penyebabnya.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan / azab Tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu.
Sumber-sumber Penderitaan
Manusia
adalah mahluk yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan, saling
berhubungan, dan pengaruh mempengaruhi antara unsur jasmani dan rohani, karena
itu penderitaan dapat terjadi pada tingkat jasmani dan rohani.
Sumber-sumber penderitaan yang
dirasakan oleh manusia ialah :
1. Nafsu
Nafsu adalah semua dorongan yang
ditimbulkan oleh segala macam kebutuhan termasuk pula instink sehingga
menimbulkan keinginan. Batas antara nafsu dan keinginan tidak terlalu jelas.
Nafsu dapat menimbulkan gairah hidup pada manusia.
Nafsu
atau keinginan itu bisa menjadi suatu penderitaan / kehancuran jika kita tidak
bisa mengendalikannya tetapi jika manusia itu bisa mengendalikan nafsu atau
keinginannya maka manusia itu akan sukses di dunia maupun di alam akhirat.
keinginan
adalah sumber penderitaan ketika ia memperbudak kita dan
membuat kita jadi orang lain. membuat kita kehilangan jati diri dan menyakiti
diri sendiri. membuat kita kehilangan kemanusiaan. seperti seorang pengembara
yang menunggu dalam sebuah pelayaran menuju dermaga yang tidak ada. keyakinan
kadang tidak cukup memberi kebahagiaan. karena disamping itu ada kenyataan.
kenyataan kadang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan. sehingga keinginan
hanya menimbulkan penderitaan.
2. Perasaan
Perasaan
merupakan gejala psikis. Perasaan menyangkut suasana batiniah manusia. kalau
manusia merasakan cinta, benci dan sebagainya. Perasaan timbul didalam bathin
akibat kontak antara manusia dengan lingkungannya dari lingkungan menimbulkan
reaksi dalam kaitan reaksi emosional. Reaksi emosional ini dapat sesuai dengan
kehendak pribadi tapi ketika tidak sesuai dengan kehendak pribadinya maka akan
timbullah rasa tidak puas sehingga timbullah rasa tidak senang, marah dan sikap
negatif lainnya.
3. Pikiran
Pikiran
disebut juga akal, budi. Dimilikinya budi atau akal ini pula memungkinkan manusia
tahu atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Tahu dalam hal ini berarti
menghubungkan secara mental sesuatu dengan sesuatu.
4. Kemauan
Kemauan
disebut juga kehandak. Dimilikinya kemauan atau kehendak dalam diri manusia
memungkinkan manusia memilih. Oleh karena itu kemauan atau kehendak ini dapat
dikatakan sebagai pelaksana mengenai apa-apa yang telah di pertimbangkan oleh
akal budi dan perasaan.
Pengaruh Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup
bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan. Sikap
positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap
keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin
paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia
berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
1. Siksaan
Siksaan
atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Siksaan juga
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah
penderitaan. Siksaan pada manusia juga dapat menimbulkan kreatifitas bagi
yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan
langsung atau tak langsung. Hal itu terlihat dari banyak cerpen, novel, berita,
atau film yang mengisahkan tentang siksaan. Dengan menyimak hasil seni atau
berita kita dapat mengambil arti manusia, harga diri, kejujuran, kesabaran, dan
kekakwaan, tetapi juga hati yang telah dikuasi hawa nafsu, godaan setan, tidak
mengenal perikemananusiaan dan sebagainya.
Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan
pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai
alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk
memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Siksaan
yang sifatnya psikis tersebut dapat menimbulkan gejala pagda penderita bisa
berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan berlebih-lebihan yang
tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang
merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia,
gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung
berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis
yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya
akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu
phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya
mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Kebanyakan
ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita
hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita
sepuluh kali lebih parah.
Siksaan
yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak
dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama
dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban. Adapun
siksaan bersifat psikis dapat di klasifikasi seperti:
• Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk
menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi
ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat
sangat sulit.
• Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan
oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial
,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan
depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa
rohani manusia
• Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu
yang ditakuti oleh manusia.
• Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam.
Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia
berkejatuhan mental.
2. Rasa Sakit
Rasa
Sakit adalah rasa yang di alami manusia akibat menderita suatu penyakit. Rasa
sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda,
orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun kesemuanya tidak dapat
menghindarkan dari rasa sakit.
Penderitaan,
rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian sebab akibat, karena sikraan, orang
merasa sakit; dan karena merasa sakit orang menderita. Atau karena penyakitnya
tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.
Contoh kasus manusia dan kegelisahan
Cerita Nyata – Galau Saat Remaja
Aku dilahirkan di daerah Mutiara
(Desa blang Lileu) dan sekarang saya sudah Berumur sekitar 25 Tahun.
disaat-saat remajaku banyak sekali tantangan untuk menjadi mandiri, disaat itu
lah aku selalu merasakan galau, sepi Gundah Dan Gelisah.
Awal cerita Aku Hanyalah anak dari keturunan Orang Miskin Dan orang tua ku
hanya seoarang petani dan Beliau pun Sekarang Sering sakit,
Yaitu Beliau sakit Gejala Batuk Dan
OLeh Sebab itu lah Remaja ku Tak ada masa-Masa untuk Bersenang2 seperti
remaja-Remaja yang lain. Sekarang jaman serba Moderen Yaitu Jaman Faishion
show, Bagiku Sekarang Sama saja Tak ada Yang Namanya Jaman Modern Karna Aku
Harus Bangkit Untuk Mencari Nafkah Sendiri Biar Ngak terasa Susah Kelak akan
masa tua ku.
ditahun 2014 ini saya berkerja di
sebuah wedding decorasi yaitu tempat penyewaan alat-alat pesta atau tepat nya
di Mp Tenda Sigli susah senang selalu kurasakan di situ, Terkadang Galau itu
selalu Mengundang Sedih disaat aku merasakan Bahwa Diriku itu Hanyalah sebatang
Kara.
begitulah akhir dari kisah hidup ku semoga hidupku kelak akan bahagia disaat
masa depanku dan aku pantang menyerah untuk Bangkit dari Rasa Galau Ku.
Cerita ini sungguh jauh dari lengkap,
ada yang tak bisa kutuliskan dan hanya bisa ku rasakan, tetapi semoga cerita
ini bisa menjadi hikmah bagi orang tua maupun anak remaj yang dilanda galau,
mungkin banyak kejadian yang sama seperti diriku,
yang pernah ku alami Adalah Bangkit
disaat galau gelisah Karna Kita Itu harus berjuang untuk meraih cita-cita masa
depan yang cerah..
Ringkasan novel manusia dengan
penderitaan
Penderitaan Lara
Penderitaan
Lara
Identitas
judul buku : Panggil Namaku 3x (kubalaskan dendammu)
pengarng : Novie Irianne
penerbit : GagasMedia
tahun terbit : 2005
tebal buku : vi+174 hlm;19 cm
Novie Irianne, lahir di Bandung 20 November 1964. Buatnya novel “Panggil Namaku
tiga kali” adalah ‘obat rindu’, setelah 15 tahun tidak menulis novel. Ini novel
kelimanya yang diharapkan bisa jadi debutnya setelah lama absen. Jeda menulis
novel, bukan berarti berhenti berkarya. Terbukti selama 15 tahun, Anne demikian
biasa disapa, produktif menulis ratusan skenario sinetron dan beberapa naskah
film. Dia juga aktif sebagai redaktur di majalah Asyik, Harmonis, Hak dan
reporter majalah Cakram. Menjadi penulis, memang pilihannya. Walaupun
pendidikan formal yang dikecapnya adalah Jurusan Pidana di Sekolah Tinggi Hukum
Bandung. Seperti yang diharapkan, dia ingin menulis sampai tua, dan berdoa
tidak sampai pikun.
Sebuah nama yang mencerminkan kehidupan, yaitu Lara. Gadis yang baru berusia 17
tahun. Dia adalah gadis yang selama ini hanya mengurung diri di dalam kamar.
Lara jarang keluar rumah, bahkan mungkin tidak pernah. Hidupnya hanya di
habiskan di dalam kamar dan hanya di temani oleh bonekanya yang di beri nama
Romeo. Lara seperti itu karena Oma Mer, nenek Lara sendiri. Sifat Oma Mer yang
otoriter dan selalu mengatur semua kehidupan Lara membuat Lara menjadi manusia
aneh, yang pantas di hina, di dera, bahkan dianiaya.
Tapi Rosemary Marian tidak rela melihat penderitaan Lara, Marian tak ingin
penderitaannya 34 tahun yang lalu terulang pada Lara. Karena Marian tak ingin
gadis semanis dan selugu Lara terus menderita dan penuh Lara. Marian pun ingin
membantu Lara. Rosemary Marian mengirim pesan pada Lara. Pesan yang ditulis
Marian lewat air mata dan darah, pesan itu ditulis di dinding sekoalah Lara.
AKU BERAKHIR DISINI DENGAN KEPEDIHAN
AKUBERAKHIR DISINI DENGAN PENGHINAAN
KALAU KAU BUTUH BANTUANKU
PANGGIL NAMAKU TIGA KALI
ROSEMARY MARIAN
ROSEMARY MARIAN
ROSEMARY MARIAN
Saat mambaca pesan itu, Lara tercekat. Dan sampai pada saat dia merasa tidak
kuat dengan penderitaannya, Lara pun menyebut nama Rosemary Marian sebanyak
tiga kali, lalu datanglah roh Marian. Sejak roh Marian menyatu dengan raga
Lara, Lara menjadi gadis yang cantik dan tidak lemah seperti lara yang
biasanya. Sejak perubahan Lara itu banyak nyawa yang melayang. Ya, Rosemary
Marian memanfaatkan Lara untuk mambalaskan dendamnya 34 tahun yang lalu.
Namun setelah Lara mengetahui dia tengah di jadikan media untuk membalaskan
dendam Marian, Lara sangat marah pada Marian. Dan Lara tidak lagi meminta
bantuan pada Rosemary Marian. Dan karena tidak ingin hidupnya di ganggu lagi
oleh Marian, akhirnya Lara meninggalkan Indonesia. Dia ikut bersama mamanya
yang tinggal di Paris.
Dalam novel ini, sudut pandang yang di gunakan yaitu Dia-an. Dan ada beberapa
gaya bahasa yang di gunakan dalam novel ini. Watak tokoh dalam cerita ini pun
sangat beragam, dan berubah-ubah, seperti Lara yang berwatak pemalu dan lemah,
tetapi saat raga menyatu dengan roh Marian Lara berubah menjadi percaya diri
dan kuat. Dan Oma Mer yang berwatak baik, tapi terkadang dia juga menjadi orang
yang egois dan sangat otoriter.
Cerita dalam novel ini cukup bagus untuk di baca oleh para remaja, karena dalan
cerita ini mengandung berbagai macam akibat sifat-sifat yang tidak baik.
Contohnya keegoisan Oma Mer yang mengakibatkan banyak nyawa yang melayang.
Daftar pustaka :